Sebilangan besar gambar-gambar ini menunjukkan pembentukan awan Arcus dari Aceh, Indonesia
- Artikel ini berusia lebih dari setahun.
- Diterbitkan pada hari Jumaat 21/08/2020 pukul 14:00
- Durasi bacaan 6 minit
- Oleh: AFP Malaysia
Hak Cipta © AFP 2017-2025. Sebarang penggunaan kandungan ini untuk tujuan komersial perlu melalui langganan. Klik di sini untuk lebih lanjut.
Lapan gambar itu telah diterbitkan pada waktu petang 10 Ogos 2020 di sini di Facebook, di mana mereka telah dikongsi melebihi 8,200 kali.
Catatan itu merangkumi enam foto, satu meme, sebuah kenyataan dari Jabatan Meteorologi Malaysia (MetMalaysia), dan peta Semenanjung Malaysia dari jabatan itu.
Di bawah adalah tangkapan skrin catatan Facebook yang mengelirukan:
Kapsyennya menyatakan: “Allahuakbar... Patutlah Cuaca Panas Semacam Jer.... Ada Letusan Gunung berapi Sinabung Sumatera... Kita Dah Berada Di Hujung Waktu Sekarang.... Banyak Dah Tanda2 Kiamat Berlaku....Sedar Atau Tidak Kita ???”
Meme yang terkandung di dalam catatan tersebut berbunyi: “Asap debu Gunung Berapi Sinabung dijangka memasuki ruang udara Malaysia bermula malam ini. - MET Malaysia -”.
Gunung Sinabung merupakan gunung berapi yang terletak di wilayah Sumatera Utara, Indonesia.
Gunung Sinabung meletus pada 10 Ogos 2020, mengeluarkan abu dan asap setinggi 5,000 meter ke udara dan menyelubungi masyarakat tempatan dalam kegelapan dengan lapisan puing yang tebal, menurut laporan AFP di sini.
Gambar-gambar tersebut juga muncul di dalam catatan Facebook lain bersama-sama dakwaan yang serupa di sini, sini dan sini.
Dakwaan itu mengelirukan. Satu gambar benar-benar menunjukkan letusan Sinabung, tetapi gambar selebihnya adalah tangkapan skrin dari video-video tentang pembentukan awan Arcus di wilayah Aceh yang berdekatan.
Fenomena alam di Aceh dilaporkan oleh CNN Indonesia di sini.
Foto pertama
Foto pertama menunjukkan awan asap kelabu yang besar di langit.
Carian imej terbalik di Google, diikuti dengan carian kata kunci di Google dan Twitter, mendapati video tersebut dimuat naikkan di sini di Twitter pada 10 Ogos 2020.
Sinabung meletus kembali #sinabung#sinabungmeletus#tanahkaro#BMKG @infoBMKG @bmkg pic.twitter.com/IC8aGtQVYG
— berlian sinulingga (@BerlianMp) August 10, 2020
Ciapan itu menyatakan: “Sinabung meletus kembali.”
Letusan Sinabung juga dilaporkan oleh media Indonesia di sini dan sini.
Foto kedua
Foto kedua menunjukkan awan besar meliputi sejumlah rumah.
Carian imej terbalik diikuti dengan carian kata kunci berikutnya di Google mendapati bahawa foto itu diambil dari klip ini, yang dimuat naik di Twitter pada 10 Ogos 2020, oleh Arief Arbianto, yang biografinya mengatakan dia tinggal di Aceh.
Mohon doanya Kota Meulaboh baik2 saja. Pemandangan awan pagi ini di atas kota Meulaboh, Aceh Barat. pic.twitter.com/gU4jTSa7Zo
— Arief Arbianto (@masawep) August 10, 2020
Kapsyennya menyatakan: “Mohon doanya Kota Meulaboh baik2 saja. Pemandangan awan pagi ini di atas kota Meulaboh, Aceh Barat.”
Sehari kemudian, pada 11 Ogos 2020, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Indonesia mengeluarkan kenyataan ini untuk menjelaskan fenomena tersebut.
Diterjemahkan ke bahasa Malaysia, kenyataan itu berjudul: “Fenomena Cuaca Awan Berbentuk Seperti Tsunami di Wilayah Aceh 10 Ogos 2020”.
Kenyataan itu selanjutnya mengatakan: “Secara ilmiah dalam bidang meteorologi, fenomena awan itu disebut awan Arcus ... ciri awan Arcus dapat ditemukan di antara awan Kumulonimbus dan Kumulus. Awan Arcus adalah kejadian umum walaupun frekuensinya jarang terjadi, ia mempunyai ketinggian dasar awan yang rendah, dan pembentukannya secara mendatar memanjang seolah-olah mereka adalah gelombang.”
Kenyataan itu juga mengatakan: “Keberadaan awan ini adalah fenomena pembentukan awan semata-mata yang berlaku kerana keadaan atmosfera yang dinamik dan tidak ada hubungannya dengan potensi untuk gempa bumi atau tsunami atau perkara mistik.”
Di bawah adalah perbandingan tangkapan skrin gambar kedua di dalam catatan yang mengelirukan (kiri) dan video Twitter (kanan):
Foto ketiga
Foto ketiga menunjukkan awan besar meliputi jalan dan tanah kotor.
Carian imej terbalik diikuti dengan carian kata kunci berikutnya di Google mendapati bahawa foto itu diambil dari klip ini, yang dimuat naik di akaun Twitter Radio Elshinta, yang berpusat di Jakarta pada 10 Ogos 2020.
(Thread)
— Radio Elshinta (@RadioElshinta) August 10, 2020
Fenomena alam awan hitam di sekitar Aceh Barat dan Nagan Raya viral di Media Sosial. Awan yg menyerupai gelombang air laut ini diduga terjadi pagi hari tadi (10/8). Ini penjelasan Kepala Bidang Diseminasi Informasi Iklim dan Kualitas Udara BMKG, Hari Tirto Jatmiko: pic.twitter.com/FCfO2gFxsT
Sebahagian ciapannya menyatakan: “Fenomena alam awan hitam di sekitar Aceh Barat dan Nagan Raya viral di Media Sosial. Awan yang menyerupai gelombang air laut ini diduga terjadi pagi hari tadi.”
Di bawah adalah perbandingan tangkapan skrin gambar ketiga di dalam catatan yang mengelirukan (kiri) dan video Twitter (kanan):
Foto keempat
Foto keempat menunjukkan awan besar di atas laut.
Carian imej terbalik diikuti dengan carian kata kunci berikutnya di Google mendapati bahawa foto itu diambil dari rakaman ini, yang dimuat naik pada 10 Ogos 2020 oleh seorang pengguna Twitter yang berpusat di Aceh.
Awan columonimbus melanda pengairan Aceh barat selatan semoga tdk terjadi hal hal yg tdk kita inginkan. pic.twitter.com/FeufGHvCVF
— Rpm (@mundhri03180616) August 10, 2020
Kapsyennya menyatakan: “Awan columonimbus melanda pengairan Aceh barat selatan semoga tdk terjadi hal hal yg tdk kita inginkan.”
Di bawah adalah perbandingan tangkapan skrin gambar keempat di dalam catatan yang mengelirukan (kiri) dan video Twitter (kanan):
Foto kelima dan keenam
Foto kelima menunjukkan awan besar di atas masjid, sementara foto keenam menggambarkan awan di latar belakang menghadapi jalan biasa bersebelahan kedai-kedai.
Carian imej terbalik diikuti dengan carian kata kunci di Google mendapati bahawa kedua-dua foto itu berasal dari rakaman ini, yang dimuat naik pada 10 Ogos 2020, oleh seorang pengguna Twitter yang berpusat di Aceh.
Diambil pukul 09.35 WIB Kab. Aceh Barat, Meulaboh. Cr. (Sw temen)
— mpuutmoodz??? (@eatburgerr) August 10, 2020
Tadi mendung sama angin di daerah aku, gelap banget sumpah. Terus pas ujan sama badai nya reda bentuk awan nya kekgini, kek air laut gak sih? Mirip gelombang tsunami. Tapi cantik MasyaaAllah :'). pic.twitter.com/ylS6AUK3hw
Sebahagian ciapannya, diterjemahkan ke bahasa Malaysia, menyatakan: “Diambil jam 9:35 pagi Waktu Barat Indonesia, Daerah Aceh Barat, Meulaboh”.
Di bawah adalah perbandingan tangkapan skrin gambar kelima dan keenam di dalam catatan yang mengelirukan (kiri) dan video Twitter (kanan):
Masjid yang muncul di dalam rakaman tersebut ialah Masjid Agung Baitul Makmur.
Pembentukan awan Arcus di Aceh pada 10 Ogos 2020, juga dilaporkan oleh pelbagai media tempatan Indonesia, seperti Kompas.com dan CNN Indonesia.
Adakah terdapat kandungan yang anda mahu AFP semak fakta?
Hubungi kami